"Demi Sahabatku"
“Aku ingin begini aku ingin begitu,ingin ini ingin itu banyak sekali.
Permintaan teman semua dapat di kabulkan,dapat di kabulkan dengan
kantong ajaib,aku ingin tebang bebas di angkasa “heeey baling-baling
bambu” lalala aku sayang sekali Doraemon”. Sedari tadi HP Arisa
berbunyi, Arisa adalah cewek keturunan orang JEpang asli namun dia
tinggal di Indonesia karena perusahaan orang tuanya berada di Indonesia
dan seorang pecinta Doraemon itu tengah asyik bersiap-siap untuk
berangkat sekolah tanpa menghiraukan HPnya yang sedari tadi berbunyi.
Ternyata yang sedari tadi berusaha menghubungi Arisa adalah Yudha pacar
dari Arisa, Arisa memang sengaja mengacuhkan telfon dari Yudha karena
menurutnya Yuddha itu terlalu “LEBAY” sedikit-sedikit nelfon, jadi Arisa
merasa BT, meskipun begitu Arisa tetap menyayangi Yudha sepenuh
hatinya. Setelah selesai bersiap-siap barulah Arisa mengangkat telfon
dari Yudha. “Hallo… Sayang kamu dari tadi kemana aja sih? Aku ngawatirin
kamu banget tau yank” cerocos Yudha tanpa memberikan Arisa kesempatan
untuk berbicara. “Maaf sayang aku dari tadi siap-siap yang mau ke
sekolah,kamu sudash siap belom, jangan-jangan belom deh kamu kan dari
tadi nelfonin aku terus” jawab Arisa. “Enggak dong yank,aku dah siap
dari tadi dah cakep akunya” jawab Yudha. “Siiiip dah” kata Arisa.
“Sayang tunggu sebentar yaa,sebentar lagi aku jemput kamu di rumahmu,bye
yank” ucap Yudha kepada Arisa. “Bye yank,hati-hati yaa” ucap Arisa.
“Iya sayang,pasti” jawab Yudha meyakinkan. “tut” telfon pun dimatikan
oleh Arisa. Arisa pun segera menuju halaman depan rumahnya setelah
berpamitan kepada orang tuanya. Tak lama kemudian Yudha pun datang
mereka pun berangkat sekolah bersama.
“Entahlah ini cumin persaanku atau gimana,mengapa hari ini terasa
berlalu begitu cepat” batin Arisa. Setelahg sekolah usai Arisa segera
pulang ke rumah. Sampai di rumah Arisa sudah di sambut oleh orang tua
Arisa dan formulir perpindahan sekolah. “Mah… pah… ada apa ini? Apa
kakak mau di pindahin ke sini?” Tanya Arisa penasaran. “Bukan
kakakmu,tapi kamu yang akan di pindahkan ke Jepang” jelas mama Arisa.
“Hah apa mah? Aku mau di pindahin ke Jepang? Yang bener aja, aku kan gak
lancer bahasa Jepang gimana caranya aku ngomong ama mereka ma di sana?”
cerocos Arisa. “Tenang sayang kamu ntar sama kakak kamu,jadi kamu gak
perlu khawatir” jawab papa Arisa. “Tapi mah… pah…” jawab Arisa yang
tiba-tiba terpotong oleh suara yang sudah tak asing lagi di telinga
Arisa “Tapi apa dek? Kamu gak mau yaa temenin kakak di Jepang? ” potong
kakak Arisa yang bernama Yoshimitsu itu. “Adek mau kok kak temenin
kakak di Jepang” jawab Arisa. “Sip dah, kamu memang yang terbaik” puji
Yoshimitsu. “Makasih kakak,kakak juga kakakku yang terbaik ” puji Arisa
balik. “Kakak memang kakakku yang terbaik,tapi…” kata Arisa. “Tapia pa
dek?” Tanya Yoshimitsu penasaran. “Gak jadi dah kak,weeee’ “ ucap Arisa
sambil memeletkan lidah dan langsung berlari meninggalkan Yoshimitsu.
“Ih ngejek banget sich kamu dek,huh , awas kamu yaa” ucap Yoshimitsu
sambil mengejar Arisa. Ketika sedang asyik-asyiknya bermain
kejar-kejaran tiba-tiba terdengar bunyi “Aku ingin begini aku ingin
begitu,ingin ini ingin itu banyak sekali. Permintaan teman semua dapat
di kabulkan,dapat di kabulkan dengan kantong ajaib,aku ingin tebang
bebas di angkasa “heeey baling-baling bambu” lalala aku sayang sekali
Doraemon” bunyi HP Arisa terdengar. Arisapun segera memasuki kamarnya
dan menutup pintu kamarnya lalu mengangkat telfon tersebut,tanpa melihat
layar HPnya Arisa sudah tau kalau yang menelfon itu adalah Yudha, Arisa
dan Yudha bercakap-cakap mesra di telfon. Tanpa Arisa sadari ada
seseorang dibalik pintu yang menguping pembicaraan Arisa dan Yudha di
telfon,yaitu Yoshimitsu. Setelah sekitar 20 menit menelfon telfon pun di
tutup. Suasana pun menjadi hening,tiba-tiba terdengar bunyi “Ceklek”
pintu kamar Arisa ada yang membuka, Arisa pun menoleh “Eh kakak,ada apa
kak?” Tanya Arisa. “Kamu habis telfonan sama sapa dek?” Tanya Yoshimitsu
tanpa menghiraukan pertanyaan Arisa. “Bukan siapa-siapa kok kak ”
jawab Arisa. “Itu pacar kamu kan dek?” Tanya Yoshimitsu. “Eee…aaa…anu
kak,bukan siapa-siapa Arisa kok ” ucap Arisa gelagapan. “Udah deh dek
ngaku aja kakak gak bakal bilang-bilang sama mamah papah kok ” ucap
Yoshimitsu meyakinkan adik semata wayangnya itu. “Janji yaa kak” ucap
Arisa. “Iya kakak janji kok dek ” ucap Yoshimitsu. “Emm.. iya kak dia
pacar aku” jawab Arisa. “Siapa dek namanya?” Tanya Yoshimitsu. “Namanya
Yudha kak,dia temen satu sekolahku” jawab Arisa. “Oh gitu, Oh ya kata
mamah papah kamu suruh sms-in temen-temen kamu,sama Yudha juga,kakak
pengen tau sama dia, mereka suruh ke rumah kita ntar malem” ucap
Yoshimitsu. “Emang ada apa kak?” Tanya Arisa penasaran. “Lhoo kamu sudah
lupa,kamu kan mau sekolah di Jepang, besok kamu berangkat untuk ngurus
administrasi” jelas Yoshimitsu. ‘Hah yang bener aja kak, aku berangkat
besok?!” ucap Arisa kaget. “Iya dek,kakak serius” jwab Yoshimitsu.
“Berarti ntar malem semacam acara perpisahan gitu ya kak?” Tanya Arisa.
“Yups betul banget dek” jawab Yoshimitsu. “Kakak anterin aku beli
kenang-kenangan buat temen-temen aku dong kak,please yayayah?” ucap
Arisa memelas. “Baiklah” ucap Yoshimitsu. Yoshimitsu pun bersiap-siap
begitu juga dengan Arisa.
15 menit kemudian Arisa sudah siap di depan rumahnya, begitu juda
dengan Yoshimitsu. Merekapun segera berangkat ke took yang di tuju.
Sampai di sana Arisa membeli beberapa barang untuk teman-temannya dan
sepasang boneka beruang besar berwarna pink dan biru untuk Arisa dan
Yudha.
Malam harinya acara tersebut di mulai, semua teman Arisa tak terkecuali
Yudha datang ke acara itu. mereka pulang dengan mata sembab karena
menangis. Tak lupa Arisa berpesan kepada Yudha untuk mengantarkan Arisa
dan Yoshimitsu ke bandara besok, tentu saja Yudha tak menolah permintaan
Arisa tersebut.
Waktu terasa cepat berlalu, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 5
pagi. Arisa dan Yoshimitsu sudah sibuk berkemas-kemas karena pesawat
yang akan di tumpangi Arisa dan Yoshimitsu menuju Jepang berangkat pukul
7 pagi. Tepat pukul 06.30 Yudha datang ke rumah Arisa bersam supirnya.
Setelah memasukkan barang-barang ke dalam mobil mereka pun berangkat
menuju bandara. Tak lupa Arisa membawa sepasang boneka yang Arisa beli
kemaren.
15 menit kemudian mereka sudah sampai di bandara, sambil menunggu
pesawatnya lepas landas Arisa memberikan boneka beruang berwarna biru
kepada Yudha “Ini sayang,kenang-kenangan dari aku,jang nakal yaa,jangan
lupain aku juga” ucap Arisa sambil menangis. “Iya sayang percayalah
kepadaku,kamu juga jangan nakal ya,jangan lupa kabarin aku” ucap Yudha
dengan mata berkaca-kaca. “Iya sayang, I LOVE YOU” ucap Arisa. “LOVE YOU
TO” balas Yudha. Mereka pun berpelukan sambil menangis, hingga
terdengar suara bahwa pesawat yang akan di tumpangi Arisa dan Yoshimitsu
ke Jepang akan segera lepas landas. Mereka pun mengucapkan salam
perpisahan dan segera pergi.
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan menuju Jepang, mereka pun
sampai di Jepang. Mereka berdua beristirahat, pada keesokan harinya
barulah Arisa dan Yoshimitsu mengurus keperluan mereka selama di Jepang,
termasuk mengurus administrasi Arisa di “Sheishindani” sebuah sekolah
setaraf SMP di Indonesia. Pada keesokan harinya Arisa sudah dapat
bersekolah di sana.
Hari pertama di sekolah Arisa memperkenalkan dirinya di depan kelas.
Arisa pun di sambut dengan ramah oleh seluruh siswa di kelasnya. Arisa
di persilahkan untuk duduk di bangku kosong, di sebelah Arisa ada
seorang cewek dan di sebal cewek tersebut ada seorang cowok yang lumayan
cakep. Cewek tersebut memperkenalkan dirinya ternyata namanya Michiko.
Arisa menjadi sangat akrab dengan Michiko tapi tidak terlalu dengan
teman yang lainya termasuk cowok cakep itu. Hingga satu mingggu kemudian
ada seorang cewek dari teman 1 kelasnya yang berkenalan dengannya,
namanya Sakura. Arisa 1 kelompok belajar dengannya dan mengerjakan tugas
bersama di rumah Arisa. Ternyata Yoshimitsu mengenal Sakura, tetapi
bukan sebagai temannya tapi sebagai pacarnya.
Setelah agak lama bersekolah di Sheishindani Arisa mulai mendapat
banyak teman tetapi Arisa tetap bersahabat dengan Michiko. Kemudian
Arisa mulai menceritakan tentang kehidupannya di Indonesia termasuk
tentang Yudha, Michiko pun menceritakan tentang kehidupannya di Jepang,
dan tentang kisa cintanya yang masih tidak di temukan kejelasannya itu.
Ternyata Michiko menyukai cowok cakep itu. Dan Michiko berjanji akan
mengenalkannya kepada cowok itu,Michiko tidak merasa ragu karena Arisa
sudah mempunyai Yudha. Michiko dan Arisa pergi menemui cowok cakep itu
dan Michiko mengenalkan Arisa kepada dia, ternyata namanya REN
YAMAGUCHI. Arisa dan Ren pun mulai berteman mereka pun sering
berkomunikasi tentu saja tanpa sepengetahuan Michiko dan Yudha.
Arisa pun tak memungkiri kalau dia suka sama Ren, tapi kemudian dia
teringat akan Yudha kekasihnya yang berada di Indonesia dan Michiko yang
menyukai Ren, hingga Arisa menepis jauh-jauh perasaan itu. Tetapi tidak
dengan Ren, Ren yang tidak mengetahui tentang Yudha dan Michiko
menyimpan perasaan sayang kepada Arisa. Hingga suatu hari Ren menyatakan
perasaannya kepada Arisa. Arisa pun menanyakan apakah Ren benar-benar
mencintainya dan rela melakukan apapun untuk dirinya dengan mantap Ren
berkata “Aku benar-benar mencintaimu Arisa dan aku rela melakukan apapun
untuk dirimu” kemudian Arisa menceritakan tentang perasaan Michiko
kepada Ren dan Arisa meminta supaya Ren memacari Michiko yang lebih
mencintai Ren “Lagi pula aku punya pacar di Indonesia,tapi tak bisa
tukku pungkiri aku juga mincintaimu” imbuh Arisa. “Baiklah kalau itu
maumu aku akan menjadikan Michiko pacarku,aku akan memintanya besok di
Sheishindani,dan aku berjanji akan menjaganya sekuat tenagaku” janji Ren
kepada Arisa. Arisa tersenyum manis kepada Ren.
Keesokan harinya di Sheishindani menjadi heboh karena Ren benar-benar
menyatakan cintanya kepada Michiko di depan siswa-siswi Sheishindani
tentu saja Michiko menerimanya. Arisa bahagia telah membuat sahabatnya
terenyum bahagia meskipun dia harus mengorbankan perasaannya. Arisapun
mengupdate di jejaring sosialnya dia berkata “Indah tapi
menyakitkan,itulah pengorbanan. Semoga kau berbahagia dengannya
sahabat”.
ŁĦΣ ЄиÐ